Pengertian Jurusan Sistem Informasi
Pengertian sederhana, jurusan Sistem Informasi
adalah gabungan dari Ilmu Komputer, Ekonomi Manajemen, dan Bisnis. Fokusnya
tetap di bidang software (programming), tapi lebih ke arah penerapan ke bisnis
perusahaan. Oleh karena itu tidak heran banyak mata kuliah ‘berbau’ ekonomi
manajemen di jurusan ini.
Agar lebih formal, berikut definisi jurusan Sistem
Informasi yang saya kutip dari situs resmi Sistem Informasi Universitas
Indonesia:
“Program Studi Sistem Informasi mengajarkan landasan
ilmu pengetahuan dan penerapan Teknologi Informasi dalam suatu organisasi.
Terkait hal tersebut, kurikulum Program Studi Sistem Informasi bersifat khas
karena dibangun di atas 3 (tiga) bidang yaitu: komputer, manajemen dan bisnis.
Selama perkuliahan, mahasiswa akan dibekali dengan
berbagai kompetensi di ketiga bidang tersebut agar mereka mampu memberikan
solusi terkait Sistem Informasi/Teknologi Informasi yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
Untuk memberikan kompetensi di bidang komputer,
mahasiswa dibekali dengan kemampuan antara lain: pemrograman, jaringan
komputer, basis data, pengembangan software, dsb. Kemampuan manajemen diasah
melalui kuliah antara lain: prinsip-prinsip manajemen, manajemen sistem informasi,
manajemen proyek, dsb.
Sedangkan pengetahuan tentang bisnis dikembangkan
melalui mata kuliah mengenai berbagai proses bisnis yang umum dalam organisasi
seperti: pengetahuan bisnis, pengantar manajemen dan sim, e-commerce,
kewirausahaan, dsb. ”
Seperti yang dijelaskan, di jurusan Sistem Informasi
kita akan mempelajari cara membuat aplikasi untuk kepentingan bisnis suatu
perusahaan. Yang lebih ditekankan adalah aspek “analisis”-nya. Proses analisis
ini sangat penting ketika membuat sebuah program.
Sebagai contoh, jika saya diminta untuk membuat
aplikasi sistem informasi rumah sakit, saya akan mulai dari proses analisis
dulu. Apa saja input dari aplikasi ini? Kemudian mencakup aspek apa saja?
Jika melihat sepintas, rumah sakit hanya menangani
pasien masuk dan pasien keluar, padahal dibelakangnya banyak faktor lain yang
mendukung operasional rumah sakit.
Mulai dari kepegawaian (absensi karyawan dan
dokter), stock obat (farmasi), logistik, keuangan (penggajian karyawan, biaya
operasional sehari-hari), informasi pasien (pasien masuk dan keluar), hingga
jenjang karir dan penilaian pegawai (promosi dan mutasi).
EmoticonEmoticon